Dorong Peningkatan Capaian Imunisasi HPV di Sumatera Utara pada BIAS 2024, MSD dan Kementerian Kesehatan Perkuat Edukasi Terkait Kanker Serviks






   ●     Di Sumatera Utara, capaian imunisasi HPV baru di angka 78,5%, dari target minimal 90%

   ●     Berbagai penelitian menunjukkan bahwa imunisasi HPV pada anak aman dilakukan[1]

 

MEDAN, INDONESIA, 25 Juli 2024 – Kanker serviks atau kanker leher rahim masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi dan beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Data Globocan mencatat pada 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat[2]. Memahami situasi ini, MSD Indonesia (nama dagang Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menggelar kegiatan edukasi bagi rekan jurnalis dan komunitas terkait urgensi peningkatan pemahaman seputar imunisasi HPV sebagai upaya pencegahan penyebaran kanker serviks di Indonesia.

 

Mengusung tema ‘Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024! Langkah Kecil Berdampak Besar, Lindungi Anak Perempuan dari Kanker Serviks’, kegiatan yang digelar di Medan, Sumatera Utara pada Rabu 24 Juli 2024 dibuka dengan sambutan dari Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, MKM dan Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou. Turut hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si.; Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis, Prof. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, MKed (Ped), SpA(K), Ph.D (CTM); serta Country Medical Lead MSD Indonesia, dr. Mellisa Handoko Wiyono. 



MSD Indonesia (nama dagang Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pertama kalinya menggelar kegiatan edukasi bagi rekan jurnalis dan komunitas di Sumatera Utara terkait urgensi peningkatan pemahaman seputar imunisasi HPV sebagai upaya pencegahan penyebaran kanker serviks di Indonesia.

Tampak pada layar (ki-ka) Dudit Triyanto, selaku External Affairs Director MSD Indonesia; Prof. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, MKed (Ped), SpA(K), Ph.D (CTM), selaku Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis; dr. Mellisa Handoko Wiyono selaku Country Medical Lead MSD Indonesia; bersama dr. Prima Yosephine, MKM, selaku Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan yang hadir secara daring dalam kegiatan Kelas Jurnalis 3.0, Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024, di Medan (24/7). 



Di Sumatera Utara, saat ini capaian imunisasi HPV bagi anak kelas 5 wanita tahun 2023 baru mencapai 57,55%. Minimnya informasi yang tepat, serta sejumlah kekhawatiran seputar imunisasi HPV masih menjadi penyebab keengganan masyarakat khususnya orang tua, untuk berpartisipasi dalam program ini. Hal ini disampaikan Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si., selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (kedua dari kanan) dalam pemaparannya di kegiatan Kelas Jurnalis 3.0, Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024, di Medan (24/7).

dr. Prima Yosephine, MKM, selaku Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan menyampaikan sambutannya dalam kegiatan Kelas Jurnalis 3.0, Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024, di Medan (24/7). Walaupun memiliki risiko kematian yang tinggi, kanker serviks bisa dicegah, salah satunya melalui imunisasi. Tingkat pengetahuan yang cukup dan tingkat partisipasi yang tinggi dari masyarakat dibutuhkan, agar semua anak-anak di usia sasaran tersebut bisa mendapatkan imunisasi HPV agar kita bisa mencapai target yang telah ditetapkan.


Tampak pada layar, George Stylianou selaku Managing Director MSD Indonesia dalam kegiatan Kelas Jurnalis 3.0, Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024, di Medan (24/7). Sebagai mitra aktif Kementerian Kesehatan, MSD Indonesia berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target eliminasi kanker serviks di Indonesia, melalui edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat terkait pentingnya pencegahan kanker serviks.


Untuk mempercepat pencapaian target eliminasi kanker serviks, pada 2023 Kementerian Kesehatan mengukuhkan Rencana Aksi Nasional (RAN) yang terdiri dari empat pilar, dengan Pilar 1 berupa pemberian layanan berisi kegiatan vaksinasi, skrining dan tata laksana. Sebagai bagian dari pilar 1, Kemenkes menargetkan 90% anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas 5 dan 6 atau setara, termasuk yang tidak bersekolah, menerima vaksin HPV lengkap[3]. Untuk mencapai target tersebut, Kemenkes memberikan imunisasi HPV gratis bagi anak yang bersekolah, yang terintegrasi dengan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, MKM menyampaikan, “Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan jenis kanker penyebab kematian tertinggi  nomor dua, dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di negara kita. Walaupun memiliki risiko kematian yang tinggi, nyatanya kanker leher rahim ini bisa dicegah, salah satunya melalui imunisasi. Tingkat pengetahuan yang cukup dan tingkat partisipasi yang tinggi dari masyarakat dibutuhkan, agar semua anak-anak di usia sasaran tersebut bisa mendapatkan imunisasi HPV agar kita bisa mencapai target yang telah ditetapkan.”

Ditambahkan dr. Prima, acara yang digelar kali ini di Medan menjadi penting, sebagai sarana bersama untuk menyampaikan manfaat imunisasi HPV, serta kerugian jika anak-anak kita tidak menerima imunisasi HPV. Informasi ini penting untuk diberikan secara terus menerus, dengan melibatkan semua pihak, bukan hanya tenaga kesehatan. “Kami percaya, melalui upaya kolaboratif yang melibatkan banyak pihak, kita bisa meningkatkan cakupan imunisasi HPV yang tinggi dan merata bagi seluruh anak-anak kita. Sehingga anak-anak bisa mencapai masa depan yang cerah dan siap menjadi generasi pembangunan bangsa. Di kesempatan ini, saya juga menyampaikan terima kasih kepada MSD Indonesia yang telah memfasilitasi acara penting ini.”

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si. mengungkapkan, “Di Sumatera Utara, saat ini capaian imunisasi HPV bagi anak kelas 5 wanita tahun 2023 baru mencapai 78,5%. Minimnya informasi yang tepat, serta sejumlah kekhawatiran seputar imunisasi HPV masih menjadi penyebab keengganan masyarakat khususnya orang tua, untuk berpartisipasi dalam program ini. Inilah mengapa, dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak untuk bisa bersama-sama mempercepat capaian imunisasi HPV, guna menekan laju penyebaran kanker serviks serta menjaga kualitas kesehatan generasi kita.”

Menurut temuan UNICEF dan AC Nielsen pada kuartal kedua tahun 2023, sekitar 38 persen orang tua enggan melakukan imunisasi karena takut terhadap imunisasi ganda atau lebih dari satu suntikan. Sementara itu, sekitar 12 persen mengaku khawatir terhadap efek samping dari vaksin[4]. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan, karena berdampak pada target capaian imunisasi nasional.

Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis, Prof. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, MKed (Ped), SpA(K), Ph.D (CTM) menyampaikan, “Berdasarkan rekomendasi WHO, pemberian imunisasi HPV disarankan diberikan pada perempuan yang belum menikah atau belum aktif secara seksual agar perlindungannya bekerja lebih baik. Berbagai penelitian pun menunjukkan bahwa imunisasi HPV pada anak aman dilakukan[5]. Karenanya, penting bagi orang tua untuk membekali diri dengan informasi yang tepat dan akurat seputar kanker serviks dan imunisasi HPV, agar harapannya langkah pencegahan dapat segera diambil, untuk dapat melindungi anak perempuan kita dari bahaya kanker serviks.”

Sebagai mitra aktif Kementerian Kesehatan, MSD Indonesia berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target eliminasi kanker serviks di Indonesia, melalui edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat terkait pentingnya pencegahan kanker serviks. “Kegiatan edukasi yang digelar hari ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk terus meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kesiapan penerimaan masyarakat terhadap imunisasi HPV, khususnya pada program BIAS 2024 mendatang. Kami percaya, partisipasi aktif masyarakat dalam penerimaan imunisasi HPV merupakan langkah kecil yang berdampak besar, bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia di masa depan,” jelas Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.

--------

 

Tentang MSD

Di MSD, dikenal sebagai Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA di Amerika Serikat dan Kanada, kami bersatu dalam tujuan kami: Kami menggunakan kekuatan ilmu pengetahuan terdepan untuk menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia. Selama lebih dari 130 tahun, kami telah membawa harapan bagi umat manusia melalui pengembangan obat-obatan dan vaksin penting. Kami bercita-cita untuk menjadi perusahaan biofarmasi intensif penelitian terkemuka di dunia – dan hari ini, kami berada di garis depan penelitian untuk memberikan solusi kesehatan inovatif yang memajukan pencegahan dan pengobatan penyakit pada manusia dan hewan. Kami mendorong tenaga kerja global yang beragam dan inklusif dan beroperasi secara bertanggung jawab setiap hari untuk memungkinkan masa depan yang aman, berkelanjutan, dan sehat bagi semua orang dan komunitas. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.msd.com dan terhubung dengan kami di Twitter, LinkedIn dan YouTube.

 

Kontak Media:

 

Nabila Astari

Communications Lead

MSD Indonesia

+6285959578905

nabila.astari@merck.com

 

 

 



[1] CDC, “HPV Vaccines Are Safe for Your Children.” Link

[2]Kemenkes, “Kemenkes Canangkan Perluasan Imunisasi Gratis untuk Cegah Kanker Leher Rahim”. Link

[3] Kemenkes, “Kemenkes Bertekad Mempercepat Eliminasi Kanker Serviks.” Link

[4] Kemenkes,  “‘Imunisasi Kejar’ untuk Lengkapi Imunisasi Rutin Anak”. Link

[5] CDC, “HPV Vaccines Are Safe for Your Children.” Link



Comments

Popular posts from this blog

Pikiran Adalah Maut!

Anak mainin alat kelamin? Jangan panik!

Apakah Anda Sudah Pernah Tes MBTI?